Sosiologi Pedesaan oleh Anggota Muda
Featured

05 April 2022

Sejarah  Desa Kuta

Sebelum kemerdekaan disitu adalah tempat pelarian prajurit-prajurit Mataram, awalnya dari kata makutu yang berarti berkumpulah. Prajurit-prajurit tersebut berasal dari daerah selatan, Magelang. Makam Panglima sendiri ada di desa itu. Di Kuta ini terdapat beberapa dusun yang mayoritasnya adalah petani padi, jagung, dan kalawija. Untuk petani sendiri menjual hasilnya kepada juragan yang memberikan modal, untuk panennya dalam setahun bisa tiga kali namun berhubung bendungannya rusak jadi hanya dua kali panen.

    Gunung Wangi terletak di desa Kuta dan berjarak sekitar 1,7km ke arah barat di dusun Sipanjang, desa Kuta, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang. Gunung Wangi awalnya dinamakan goa tunggal, namun karena pertapa mendapatkan aroma wangi akhirnya diganti menjadi goa gunung wangi. Untuk menuju lokasi membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan berjalan kaki dari dusun Sipanjang. Akses menuju lokasi masih sangat sulit, karena jalannya masih tanah dan berbatu (gamping).

    Gunung Wangi terdapat gugusan goa, diantaranya goa sibuyung, goa penganten, goa siluman, goa goning, goa laren, dan goa masinggih. Goa-goa tersebut jaraknya saling berdekatan, kecuali goa sibuyung yang berjarak sekitar 500M ke arah utara dari gugusan goa lainnya. Untuk goa yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah goa penganten dan goa siluman. Selain goa di gunung wangi juga terdapat pemandangan indah yakni tebing kapur yang tingginya hampir 20 meter yang sekelilingnya terdapat pohon yang besar dan tinggi. Kendaraan yang paling tepat untuk digunakan mencapai lokasi ini adalah sepeda motor. Jalan yang dilalui tidak sampai ke goa, kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 50 meter melalui jalan setapak yang dipenuhi semak belukar.

  Tebing Gunung wangi itu baru dibuka 2 tahun belakangan, dari dulu sekitar tahun 1998 sudah ada orang yang manjat tapi minat khusus. Di Gunung Wangi terdapat banyak pohon jati, adanya pohon jati itu sejak tahun 2004 setelah penebangan liar pada tahun 1998.  Sebelum adanya pohon jati itu banyak pohon Mahuni, pohon-pohon besar, dan pohon aren. Penanaman kembali dimulai tahun 2004 termasuk pisang, dan jagung.

Di sekitar Gunung Wangi terdapat semacam Danau, itu awalnya adalah goa. Goa yang menjorok ke bawah dengan kedalaman kurang lebih 2 meter, Pada saat ada penebangan liar disekitar situ, sisa-sisa dari penebangan itu dibuang ke mulut goa tersebut yang menjadikan adanya penyumbatan sehingga air tidak bisa meresap ke bawah, saat musim kemarau goa tersebut kelihatan namun saat musim hujan menjadi genangan yang menyerupai danau.

   Adapun tradisi di desa tersebut antara lain sedekah bumi yang dilakukan setiap setahun sekali, baritan yang dilakukan setiap jumat kliwon atau suro, wayang kulit, dan nyadran.

Larangan-larangan yang terdapat di desa tersebut :

  • Jangan buang hajat sembarangan.
  • Jangan melontarkan kata-kata yang tidak perlu.
  • Jaga atitude jangan usil.
  • Jika sudah masuk goa dan ingin pulang sebaiknya meningalkan uang receh atau kertas.

 

 

We use cookies to improve our website. Cookies used for the essential operation of this site have already been set. For more information visit our Cookie policy. I accept cookies from this site. Agree